mimpi-mimpi berhamburan
harap-harap terpahat
semua didalam nalar dan terus saja menjalar mengakar
ternyata hanya waktu,
yang mampu mengantar semua pada satu titik pemahaman
ketika hati disabotase logika, dan keluh menjadi rangka
apa seribu angan telah merobek semua kepercayaan saat apa yang sudah dikemas Tuhan tak pernah bisa terlihat?
entahlah.
Semua kisah bersedimentasi dalam nadi, mengalir dalam pikiran hingga ke hati
Menjadi katalis asimilasi antara kenangan dan asa
baiklah..
ini hari terakhir disini merenda mimpi
terimakasih yang mendalam,
permohonan maaf yang memburai,
dan doa tanpa jeda..
tentu untuk kalian.
PS: Sempat berniat mengirimkan ini pada email perpisahan di kantor yang lama.
Tapi, tidak jadi..Kenapa? Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, katanya...
No comments:
Post a Comment